Struktur Fungsi Organ Reproduksi Laki-laki
Coba kamu perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar 3. Struktur organ reproduksi eksternal laki-laki (sumber: http://www.lintas.me )
A. Organ eksternal – satu penis dan satu skrotum
- Penis (dari bahasa Latin phallus yang artinya ekor) adalah alat kelamin jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi. Jaringan-jaringan apa sajakah yang menyusun penis? Secara struktural, penis tersusun atas tiga rongga berisi jaringan erektil yang berspons. Dua rongga yang terletak di tengah dinamakan korpus kavernosa. Sedangkan satu rongga yang berada di bawah korpus kavernosa dinamakan korpus spongiosum. Di dalam korpus spongiosum terdapat saluran reproduksi yakni uretra yang merupakan muara dari saluran kencing dan kelamin. Di bagian ujung penis terdapat bagian yang dinamakan kepala penis (gland penis). Kepala penis ini tertutup oleh lipatan kulit yang disebut preputium. Preputium inilah yang dihilangkan saat anak laki-laki khitan. Penis adalah organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah penyimpanan sperma dari alat kelamin jantan (pria) ke dalam alat kelamin betina (wanita). Penis pada pria dapat mengalami ereksi. Ereksi adalah penegangan dan pengembangan penis karena terisinya saluran penis oleh darah. Apabila rangsangan ini terus menerus terjadi, sperma akan keluar melalui uretra. Keadaan ini disebut ejakulasi. Jumlah sperma yang dikeluarkan saat terjadi ejakulasi sekitar 2 hingga 5 mL semen, yang setiap mililiternya mengandung sekitar 50 sampai 130 juta sperma.
- Skrotum disebut juga kantong pelir. Di dalam skrotum terdapat alat reproduksi dalam yang disebut testis. Pada alat reproduksi laki-laki terdapat dua skrotum yaitu skrotum bagian kanan dan kiri. Skrotum disusun oleh otot-otot berikut.
- Otot dartos, dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum kanan dan kiri. Otot dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut dan mengendur. Skrotum memiliki adaptasi terhadap udara yang panas maupun dingin. Pada saat udara panas maka tali yang mengikat skrotum akan mengendur untuk membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya apabila udara dingin maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati tubuh sehingga akan tetap hangat. Hal ini dilakukan untuk menunjang fungsi dari testis.
- Otot kremaster, merupakan penerusan otot lurik dinding perut. Otot ini berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena proses spermatogenesis dapat berjalan dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3⁰C lebih rendah dari suhu di dalam tubuh. Suhu yang tidak sesuai akan menghambat produksi spermatozoa. Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan produksi spermatozoa. Pada pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar untuk menunjang kesuburan laki-laki. Struktur dari kantong skrotum yaitu banyak lipatan kulit yang berfungsi untuk memperluas permukaan penguapan. Kulit kantong skrotum memiliki banyak kelenjar keringat,m untuk mendinginkannya dilakukan melalui proses penguapan air keringat.
Coba kamu perhatikan lagi gambar di bawah ini!

reproduksi priaGambar organ reproduksi laki-laki (sumber : http://www.psychologymania.com )
2. Gonad yaitu Testis
Tahukah kamu
apa itu testis? Testis memiliki bentuk bulat telur, dengan panjang ± 3
cm, garis tengah yang terbesar ± 1,75 cm dan beratnya 15 gram. Di
dalamnya terdapat ± 1000 selang kecil yang rata-rata panjang 45 cm. Pria
memiliki sepasang testis yang berbentuk oval berada di kiri dan kanan
untuk memproduksi sperma. Sepasang testis ini dibungkus oleh lipatan
kulit berbentuk kantung yang disebut kantung zakar (skrotum). Sel-sel
yang menghasilkan sperma disebut tubulus seminiferus, yang berukuran
hampir sama dengan serabut benang sutera yang paling halus. Proses
pembentukan sperma ini disebut spermatogenesis. Sperma yang dihasilkan
oleh seorang laki-laki dewasa normal kurang lebih 100 juta sel sperma
setiap hari. Pada dinding tubulus seminiferus terdapat calon-calon
sperma (spermatogonium yang diploid). Di antara tubulus seminiferus
terdapat sel-sel interstisiil (Sel Leydig) yang menghasilkan hormon
testosteron dan hormon kelamin jantan lainnya. Hormon testosteron sangat
berpengaruh terhadap perkembangan kelamin sekunder pada seorang
laki-laki. Selain itu, terdapat pula sel-sel berukuran besar yang
berfungsi menyediakan makanan bagi spermatozoa, sel ini disebut sel
sertoli.
3. Saluran Kelamin – dua epididimides (tunggal: epididimis), dua duktus seminalis (vas deferens), dua duktus ejaculatoris, dan satu uretra;
- Epididimis merupakan saluran yang memiliki panjang 7 meter dan menghubungkan antara testis dengan vas deferens. Sedangkan saluran penghubung tubulus seminiferus dengan epididimis disebut dengan vas eferens. Epididimis melekat di bagian luar testis. Setiap epididimis terdiri dari saluran kumparan rapat, tunggal terbungkus selubung fibrosa. Di dalam epididimis ini, sperma yang dihasilkan di dalam testis akan ditampung untuk beberapa saat, kurang lebih selama 2 minggu dan mengalami proses pematangan hingga sperma menjadi dewasa. Di saluran epididimis sperma diberi zat-zat sumber makanan. Selanjutnya dari sini, sperma bergerak menuju kantung kemih (vesikula seminalis) melalui saluran mani ( vas deferens). Sperma ditampung sementara waktu pada kantung kemih.
- Vas deferens merupakan suatu saluran untuk mengangkut sperma ke vesikula seminalis (kantung sperma). Pada satu ujung, vas deferens menempel epididimis, sedangkan ujung lainnya berada dalam kelenjar prostat. Arah vas deferens ini ke atas, kemudian melingkar. Vas deferens menerima sekret berupa cairan nutrisi dari vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowpery. Epididimis dan vas deferens merupakan salah satu kantung cadangan yang menyimpan sel sperma sementara waktu dan tempat pendewasan sel sperma sebelum dikeluarkan. Setelah dari vas deferens, mani yang terbentuk akan dialirkan ke duktus ejakulatoris.
- Duktus ejakulatoris terdiri atas sepasang dan merupakan bagian dari vas deferens yang berfungsi memancarkan semen ke uretra. Secara struktural, saluran ini amat pendek. Setelah melewati saluran ejakulasi, sperma keluar tubuh melalui uretra.
- Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada sistem kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada pria, uretra berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani. Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis. Uretra pada pria dibagi menjadi empat bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya, yaitu:
1) Pars praprostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
2) Pars prostatica, terletak di prostat. Pada bagian uretra ini terdapat pembukaan kecil, di mana terletak muara vas deferens.
3) Pars membranosa, panjang sekitar 1,5 c m dan di bagian lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
4) Pars spongiosa/ cavernosa, panjang sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
4. Kelenjar kelamin – dua vesikula seminalis, satu kelenjar prostat, dua kelenjar bulbourethral (Cowperi).- Vesika seminalis terdiri dari 2 saluran yang berkelok-kelok dengan panjang ± 15 cm. Vesikula seminalis terletak di atas dan bawah kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari vesikula seminalis berwarna jernih, kental mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan sperma. Selain itu, vesikula seminalis juga mengekskresikan prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong sperma mencapai uterus. Sekretnya disimpan di dalam kelenjar dan dikeluarkan waktu ejakulasi oleh kontraksi otot polos. Tinggi sel vesika seminalis dan derajat aktivitas proses sekresi tergantung pada testosteron.
- Kelenjar Prostat tersusun melingkar, terletak pada bagian atas uretra dan di bagian bawah kantong kemih yang merupakan pertemuan antara uretra dengan vas deferens. Kelenjar prostat dibagi 3 struktur yaitu mukosa, submukosa, dan kelenjar utama. Kelenjar utama menghasilkan sebagian besar volume sekresi prostat. Getah yang dihasilkan oleh kelenjar prostat mengandung kolestrol, fosfolipid, garam yang berperan untuk kelangsungan hidup spermatozoa. Kelenjar prostat berukuran lebih besar dibandingkan dua kelenjar lainnya. Cairan yang dihasilkan encer seperti susu dan bersifat alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urin di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara ke uretra lewat beberapa saluran kecilmenghasilkan cairan prostat yang dikeluarkan waktu ejakulasi. Proses sekresi prostat juga tergantung pada testosteron.
- Kelenjar bulbouretralis berbentuk kecil, berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra tepatnya di bawah kelenjar prostat. Cairan kelenjar ini kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen. menyekresikan cairan seperti lendir yang berfungsi melicinkan (lubrikasi) dalam pergerakan sel sperma. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang berfungsi menetralkan urine yang mengandung asam di dalam uretra. Di samping itu, cairan ini membawa sejumlah sperma bebas sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar